Jumat, 13 Mei 2016

Objek Wisata Bersejarah Candi Borobudur Mahakarya Arsitektur Abad ke-9

Kali ini twisata.com akan mengulas mengenai salah satu destinasi objek wisata yang merupakan peninggala prasejarah yang merupakan bangunan berundak - undak yang dibuat dari bongkahan batu dan disusun sehingga membentuk bangunan piramid. Yuppppp tak lain adalah Candi Borobudur.
Objek wisata ini terletak dikawasan Jawa Tengah tepatnya di Desa Borobudur - Kecamatan Borobudur, Kab. Magelang - Jawah Tengah, sekitar 40 km sebelah barat laut Jogjakarta, 7 km arah selatan Kota Magelang . Candi Borobudur merupakan merupakan sebuah bangunan yang megah dan lekat dengan sejarahnya yang memiliki luas dasar persegi sekitar 15129 meter persegi, dengan tinggi bangunan 35 meter, sedangkan tinggi asli 42 meter termasuk bagian chattra.
Candi Borobudur mempunyai rancangan yang sangat berbeda dengan candi – candi lainnya yang ada di Indonesia. Candi ini dibangun di atas bukit, bukan di permukaan yang datar. Di dalam candi tak ditemukan ruangan khusus untuk ritual pemujaan seperti pada candi – candi lainnya. Hanya ada barisan lorong sempit yang panjang berbatas dinding candi yang bertingkat. Jika dilihat dengan seksama, Candi Borobudur memang mirip piramida pada umumnya, namun yang membedakannya, candi ini berundak – undak. Candi tanpa ruangan ini dipercaya oleh masyarakat sebagai bangunan yang sengaja dibuat untuk tempat peribadatan.
Candi Borobudur juga merupakan kuil untuk penganut agama Budha terbesar di dunia. Disini Anda dapat menyaksikan begitu kentalnya aura ajaran Budha di Indonesia kala itu. Apabila Anda mengunjungi candi ini, Anda akan banyak menemui patung arca Budha yang berjajar sepanjang candi yang jumlahnya sekitar 504. Arsitektur dari Candi Borobudur dipadukan dengan cantiknya hiasan relief pada dinding – dinding sekitar candi. Tercatat,  2.672 panel ada di Candi Borobudur.
Di tengah – tengah bangunan Candi Borobudur terdapat sebuah stupa utama terbesar di antara yang lainnya. Stupa ini terlihat seperti puncak dari bangunan Candi Borobudur dan dikelilingi 72 stupa yang berbaris menjadi tiga bagian. Bentuk dari stupa ini mengerucut dan mempunyai lubang - lubang dibagian sampingnya, serta di dalamnya terdapat arca budha. Arca tersebut duduk  bersila dengan sikap tangan “mudra” dan memutar roda dharma “Dharmachakra mudra”.
Baca Juga : Objek Wisata Danau Toba Dan Pulau Samosir
Monumen Candi Borobudur tersusun oleh 6 teras yang bentuknya bujur sangkar. Dipadu dengan 3 latar yang melingkar. Ketiga tingkatan itu dipercaya memiliki makna tersendiri bagi penganut agama Budha. Dan makna yang pertama merupakan Kāmadhātu yang bisa diartikan sebagai ranah hawa nafsu, sedangkan yang kedua Rupadhatu merupakan ranah berwujud, dan yang terakhir Arupadhatu merupakan ranah tak berwujud.
Candi Borobudur merupakan wujud nyata yang dibangun untuk memuliakan agama Budha. Monumen ini biasanya digunakan untuk tempat berziarah bagi masyarakat Budha, dengan menggelar berbagai ritual yang dijalankan di candi ini. Biasanya mereka melakukan ritual dengan dimulai dari arah timur candi dan kemudian berjalan searah jarum jam pada ke – 3 tingkatan latar yang ada di Candi Borobudur.
Relief yang ada di dinding – dinding Candi Borobudur dibuat dengan sangat teliti dan halus. Estetika yang terkandung pada relief ini sangatlah tinggi dengan perhitungan yang sangat mantab dan proporsi yang ideal. Relief ini terlihat sangat anggun dan terkesan elegan dalam seluruh jajaran kesenian Budha. Dengan berpadu aliran seni dari India. Dalam lukisan relief tersebut, menyimpan segudang makna yang tersembunyi. Jika dilihat relief ini memang berwujud seperti manusia seperti warga bangsawan, rakyat jelat, berbagai hewan dan tumbuhan, pertapa budha, hingga bidadari serta makhluk yang telah mencapai derajat kesucian seperti para Dewa yang sering digambarkan bodhisatwa yaitu dengan posisi tubuh tribhanga. Relief pada Candi Borobudur seperti sebuah cerita bergambar yang melukiskan kehidupan masyarakat Jawa kuno. Barisan relief ini dapat anda baca dengan memulainya seperti arah jarum jam.
Tidak jauh dari Borobudur, terdapat sebuah museum yang  menyimpan segudang peninggalan purbakala dari tempat sekitar candi. Museum ini sering dikenal sebagain Museum Karmawibhangga Borobudur.  Pada masa pemugaran Candi Borobudur, sekaligus ditemukan juga candi – candi budha lainnya seperti Candi Pawon, dan Candi Mendut. Ketiga candi ini membentang dalam satu garis lurus. Bukan merupakan suatu kebetulan saja. Ketiga candi ini memiliki arsitektur dan hiasan yang mirip, serta berasal dari periode yang sama. Sehingga di percaya, adanya hubungan antara ketiga candi ini. Namun tidak diketahui jelas bagaimana hubungan antara ketiganya.

Sejarah Dari Candi Borobudur

Candi Borobudur mulai didirikan pada masa Dinasti Syailendra diperkirakan sekitar abad ke – 9 . Penggagas berdirinya  Candi Borobudur tersebut adalah Raja Samaratungga. Dalam menuangkan gagasannya, Raja Samara Tungga menunjuk seorang arsitek pada masa dinasti syailendra yang bernama Gunadarma . Candi Borobudur adalah suatu bangunan bersejarah yang luar biasa pada masanya. Bagaimana tidak, candi yang sebesar itu dibangun dengan cara dan bahan sederhannya serta tanpa adanya peralatan modern yang memadai. Namun bisa kita lihat saampai saat ini, bangunan candi yang sagat megah masih menjulang kokoh dan gagahnya. Gunadarma sebagai arsitek pembangunan Borobudur, memerlukan waktu kurang lebih 70 tahun untuk menyelesaikan bangunan semegah itu.  Waktu yang sangat lama, namun juga tak kalah dengan kualitas yang didapatkan dari bangunan yang dihasilkan. Candi Borobudur baru selesai pada masa pemerintahan Raja Pramudiawardani yang tak lain adalah putri dari raja Samaratungga.
Nama Borobudur itu sendiri diambil dari bahasa Sansekerta “Vihara Buddha Uhr ” yang berarti Biara Budha di Bukit. Satu–satunya dokumen tertua yang menunjukkan keberadaan candi ini adalah kitab Nagara Kretagama, yang ditulis oleh Mpu Prapanca pada tahun 1365. Di dalam kitab tersebut ditulis bahwa candi ini digunakan sebagai tempat meditasi penganut agama Budha. Sesuai dengan arti nama Borobudur itu sendiri.
Pada zaman dahulu sekitar abad 13–15 masehi sewaktu gunung merapi meletus, Candi Borobudur pernah terkena dampak dari letusan Gunung Merapi. hal ini dikarenakan Letak geografis Candi Borobudur berada dekat dengan Gunung Merapi. Rusaknya candi tersebut membuat masyarakat penganut Budha yang senantiasa beribadah disini meninggalkannya.
Kemudian pada tahun 1814 pada saat bangsa Inggris menjajah bangsa Indonesia, Sir Thomas Stamford Raffles salah satu pimpinan pejajah Inggris mendengar kabar bahwa ada tempat dan bangunan purbakala yang sangat besar di desa Bumi segoro daerah Magelang yang merupakan Candi Borobudur itu sendiri. Kondisi Candi Borobudur semasa itu tertutup oleh abu vulkanis dan bangunannya ditumbuhi semak belukar sehingga tak nampak bangunan candi. Sejak ditemukkan pertama kali oleh bangsa Inggris maka candi tersebut di bersihkan untuk menguak kembali sejarah yang ada di tanah Jawa.
Selama bertahun – tahun mulai dari jaman penjajahan Belanda sampai belanda menginggalkan Indonesia Candi Borobudur terus dibersihkan. Sampai akhirnya setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1956, pemerintah Indonesia bekerjasama dengan UNESCO untuk meneliti keberadaan Candi Borobudur. Lalu pada tahun 1963, keluarlah keputusan resmi pemerintah Indonesia untuk melakukan pemugaran pada Candi Borobudur dengan bantuan dari UNESCO. Proses pemugaran candi baru selesai pada tahun 1984. Candi Borobudur merupakan salah satu warisaan purbakala yang megah dan menjulang kokoh dengan indahnya, sehingga UNESCO tertarik untuk mengakui Candi ini sebagai Warisan Dunia pada tahun 1991.
Baca Juga : Keindahan Objek Wisata Pantai Parangtritis di Yogyakarta

Jalur Transportasi Menuju Candi Borobudur

Untuk mengunjungi tempat ini, sangatlah mudah Anda bisa mengambil jalur dari arah Yogyakarta atau Semarang, untuk jalur dari arah Yogyakarta Anda bisa transit di Terminal Bis Giwangan - Yogyakarta, kemudian perjalanan akan dilanjutkan dengan menggunakan transportasi bus jurusan Terminal Borobudur. dari sini Anda bisa menggunakan sarana transportasi becak dan dokar menuju ke pelataran Candi Borobudur.
Kemudia apabila Anda menempuh rute dari Semarang, Anda bisa naik bus jurusan Yogyakarta, kemudian turun di terminal Magelang, dari sini Anda melanjutkan perjalanan kembali ke Terminal Borobudur, sesampai di terminal Borobudur, Anda bisa naik becak atau dokar untuk menuju ke pelataran Candi Borobudur.

Kegiatan Yang Bisa Dilakukan di Candi Borobudur

Candi Borobudur menyinpan sejuta sejarah purbakala yang memiliki pesona antik dan menarik. Wisata ini merupakan surga yang patut dikunjungi untuk para pecinta seni sastra dan budaya. Disana akan banyak Anda temukan pengalaman baru nan menarik serta bermanfaat.
Membaca Relief dari Candi Borobudur akan bisa menambah wawasan Anda terhadap sejarah pada masa lampau, sehingga menjadi pengalaman tersendiri bagi Anda yang berkunjung kesana. Selain itu, Candi Borobudur merupakan tempat wisata ter-apik untuk dijadikan sebagai objek pemotretan yang cantik. Apalagi saat matahari terbit, atau terbenam. Itulah saat – saat terbaik untuk mendapatkan hasil foto dari Candi Borobudur. Selain itu Anda juga bisa melakukan aktifitas seperti mengelilingi candi dengan menggunakan sepeda, menunggangi gajah, menaiki kereta kelinci, menikmati sunrise dan sunset di Candi Borobudur.
Puas mengunjungi Candi Borobudur, sempatkanlah untuk mengunjungi tempat lain yang menarik. Pasalnya selain Candi Borobudur, di dekat sana juga terdapat museum yang menyimpan beragam barang bersejarah dari Candi Borobudur. Selain itu, ada Candi Pawon dan Candi Mendut yang merupakan satu aliran dengan Candi Borobudur. Ketiga candi ini terletak paada satu garis lurus. Jadi jangan sia – siakan waktu Anda, untuk mengunjungi tempat – tempat bersejarah tersebut.
Suasana pedesaan di sekitar lokasi wisata Candi Borobudur juga merupakan kegiatan yang sangat mengasikan selain pesona alam pedesaan yang sangat menawan, disini Anda juga bisa menyaksikan sebuah rumah Joglo Kuno yang usianya lebih dari satu abad yang terletak di dusun Jowahan, selain itu Anda juga bisa menyaksikan serta belajar bagaimana cara membuat gerabah di dusun Klipoh.

Kuliner dan Oleh - Oleh di Candi Borobudur

Berkunjung ke lokasi wisata tak lengkap apabila tidak mecicipi kuliner dan membawa oleh - oleh dari lokasi wisata tersebut, untuk itu dibawah ini merupakan ulasan mengenai kuliner dan oleh - oleh dari Candi Borobudur.
Untuk kuliner yang khas dari Candi Borobudur adalah Mangut Beong, kuliner yang disajikan dengan rasa pedas ini tidak boleh Anda lewatkan begitu saja apabila Anda mengunjungi Borobudur, kuliner ini merupakan masakan yang terbuat dari ikan Beong yang diracik dengan bumbu - bumbu pedas dan pastinya sangat nikmat rasanya. kuliner ini juga merupakan icon dari Kota Magelang.
Untuk masalah oleh - oleh Borobudur sangat kaya dengan koleksinya, Anda dapat mengunjungi pusat oleh - oleh yang terdapat disekitar lokasi wisata, selain beberapa kerajinan tangan dan batik, Borobudur juga menyimpan oleh - oleh makanan ringan seperti Jenang Pepaya, Stup Pepaya, Manisan Pepaya dan Jet Cooled. menarik sekali bukan ?

Tips Berkunjung Ke Candi Borobudur

Wisata yang menyenangkan dan tanpa kendala adalah kenikmatan tersendiri bagi kaum traveler. Untuk berkunjung ke wisata Candi Borobudur. Ada beberapa tips yang bisa Anda perhatikan supaya bisa menikmati kegiatan wisata dengan maksimal dan menyenangkan tentunya.

1. Agendakan Liburan Anda

Agendakan liburan anda ke Candi Borobudur pada musim-musim panas. Datang di bulan Juni, Juli, atau Agustus. Sebab, di bulan-bulan ini cuaca cenderung cerah. Di Candi Borobudur tempat berdirinya adalah lahan outdoor yang begitu luas yang menyerupai gunung. Di sana tidak ada tempat untuk berteduh pada saat hujan turun. Sehingga di kala Anda berkunjung pada musim hujan tentunya tidak bisa menikmati keindahan candi dengan maksimal.

2. Berkunjungan dalam kelompok.

Kunjungan secara berkelompok mungkin lebih asik dan seru bagi Anda. Anda bisa bersenang-senang bersama orang – orang terdekat. Di Candi Borobudur pengelola memiliki paket kunjungan bersama atau kelompok tentunya harga tiket masuk akan lebih murah. Untuk kelompok besar beranggotakan 30 orang.

3. Menggunakan Tour Guide

Tentunya dalam perjalanan menikmati keindahan wisata pengelola menyediakan tour guide di setiap kelompoknya. Tour guide tersebut dapat membantu anda dalam berwisata di Candi Borobudur ini, sehingga Anda bisa lebih paham mengenai keunikan dari Candi Borobudur itu sendiri.

4. Menyesuaikan Jalur Jalan

Jika anda berkunjung sesuaikanlah jalur yang ambil untuk naik ke Candi Borobudur. Pengelola Candi Borobudur menyiapkan dua jalur, yaitu jalur kuning dan jalur hijau. Jalur ini berfungsi untuk mengatur arus wisatawan berjalan supaya tidak menumpuk pada satu tempat.

5. Bawa Payung Atau Topi

Sebaiknya pada saat anda berkunjung ke Candi Borobudur membawa payung. Payung tersebut bisa Anda gunakan untuk menghalau panasnya terik mata hari saat di candi. Candi ini sangatlah panas sekali di siang hari karena tidak ada tempat berteduhnya.

6. Gunakan Baju Yang Dapat Menyerap Keringat

Untuk pakaian, pakailah pakaian dengan bahan yang menyerap keringat. Berjalan - jalan di area Candi Borobudur yang begitu luas dan bertingkat-tingkat ini tentunya akan membuat Anda mudah sekali berkeringat.

7.  Jaga Keutuhan dan Kebersihan Lingkungan

Ada banyak stupa, candi - candi kecil, relief dan arca di Candi Borobudur. Sebagai pengunjung kita haruslah menjaga keutuhan dari bangunan ini. Jangan sesekali corat – coret di candi ini karena akan merusak keindahan dan kebersihan Candi Borobudur. Pada waktu mengunjungi Candi Borobudur Anda juga akan melihat beberapa arca rusak, ada yang patah maupun retak. Sangat disayangkan buka apabila warisan bersejarah ini rusak oleh tangan – tangan jahil pengunjung yang tidak bertanggung jawab. Untuk itu kita sebagai pengunjung yang baik harus ikut menjaga keutuhannya dengan cara tidak menaiki, memanjat, atau mendudukinya.

8. Bacalah Relief Searah Jarum Jam

Jika anda mengunjungi Candi Borobudur, sempatkanlah untuk membaca barisan relief yang ada di dinding – dinding candi. Relief ini tak ubahnya sebuah cerita bergambar pada masa kuno, untuk bisa memahami cerita dari relief ini, bacalah relief searah jarum jam.
Itulah ulasan mengenai Mahakarya Arsitektur Candi Borobudur yang menyimpan sejarah masa lampau, semoga ulasan diatas bisa bermanfaat bagi Anda semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar